Ini Bahayanya Jika Asing Kuasai Sektor Telekomunikasi

(jabartoday.com/net)

JABARTODAY.COM – BANDUNG — Mendorong pertumbuhan investasi, termasuk asing, memang dapat berimbas positif bagi ekonomi nasional. Karenanya, pemerintah menerbitkan Kebijakan Paket Eonomi Jilid 16 yang di dalamnya terdapat Daftar Negatif Investasi (DNI) sehingga memungkinkan asing berinvestasi 100 persen.

Akan tetapi, tidak seluruh investasi asing berdampak positif. Pasalnya, terdapat beberapa sektor vital di antara 25 jenis usaha yang masuk DNI, yaitu Telekomunikasi Informasi (TI) serta Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM).

Kebijakan itu menuai reaksi. Utamanya kalangan Federasi Serikat Pekerja (FSP) BUMN Strategis. Mereka menilai jika asing menguasai 100 persen industri strategis nasional, hal itu sangat mengancam kedaulatan negara, khususnya, dalam pengelolaan TI dan ESDM.

Asep Mulyana Ketua Serikat Pekerja (Sekar) PT Telekomunikasi Indonesia (Telkom) Tbk, menegaskan, pihaknya sangat mendukung penolakan penguasaan 100 persen sektor TI dan ESDM. liberalisasi telkom dan energi. Telekomunikasi sangat strategis.

“Jika asing kuasai 100 persen, seluruh rahasia komunikasi, termasuk dokumen negara diketahui asing. Ini sangat berbahaya bagi kedaulatan negara,” tandas Asep di kawasan Jalan Surapati Bandung, Rabu (6/12).

Menurutnya, apabila pemerintah membuka akses investasi pada sektor TI, semestinya, terbatas pasa koridor tertentu. Misalnya, ujarnya, hanya pada pendukungnya, seperti produk-produk TI, bukan pada penguasaan sistem dan korporasi, yang sejatinya, harus benar-benar dikuasai negara. (win)

Related posts