Jurus Bulog Dorong Sisi Komersial

Kepala Per Bulog Divre Jabar, Achmad Ma’mun (kanan) menjelaskan kinerja mesin Rice to Rice kepada Dewan Pengawas Bulog di Gudang Bulog Cimindi, Rabu (5/9)
(jabartoday.com/erwin adriansyah)

JABARTODAY.COM – BANDUNG — Pangan merupakan komoditi yang sangat vital bagi seluruh manusia. Bahkan, pangan pun dapat menjadi sebuah kekuatan besar bagi seluruh negara. Sebagai lembaga negara, Perum Bulog memiliki peran dan fungsi yang begitu strategis.

“Kami mendapat amanat negara untuk menjadi stabilisator pangan, baik dalam hal menjaga stabilitas ketersediaan, pasokan, distribusi, maupun harga jual,” tandas Kepala Perum Bulog Divisi Regional (Divre) Jabar, Achmad Ma’mun, di Gudang Bulog Cimindi, Kota Cimahi, Rabu (5/9).

Mantan Timnas Bola Voli Sea Games era 19i0-an meneruskan, melihat kondisi itu  pihaknya menyiapkan sejumlah program untuk menjaga stabilitas ketersediaan, pasokan, distribusi, dan harga. Hal itu, lanjutnya, demi mendukung program swasembada pangan yang dicanangkan pemerintah.

Pada sisi lain, kata pria asli Garut ini, pihakmya harus dapat mengikuti begitu dinamisnya perkembangan. Itu karena komoditi pangan, termasuk beras, masuk pada sistem dan mekanisme pasar. Karenanya, Perum Bulog punemiliki misi sisi komersial. Untuk itu, tegasnya, pihaknya terus melakukan inovasi yang tujuannya memaksimalkan produk pangan, utamanya, beras, temasuk mendorong  sisi komersialnya.

“Dasar itu yang membuat kami menggulirkan program Produk Rice ro Rice sebagai industri hulu,” ujar Ma’mun. Menurutnya, inovasi terbaru ini memaksimalkan ketersediaan komoditi beras agar tetap dalam kondisi fresh. Bahkan, tegasnya, dapat meningkatkan kualitas beras. Misalnya, beras medium jika terolah oleh Rice to Rice, kualitasnya menjadi beras premium.

Selain itu, seluruh produk beras dapat termanfaatkan seluruhnya. Sebagai contoh, sisa produksi Rice to Rice, seperti beras yang patah, dapat kembali diolah, dan menjadi tepung yang kualitasnya tetap terjaga. Bagitu pula sisa pengolahan produk tepung, melalui pengolahan skema Rice to Rice dapat menjadi pakan ternak.

Secara komersil, Rice to Rice pun dapat memberi benefit, tidak hanya bagi Perum Bulog Divre Jabar, tetapi juga para mitra. Ilustrasinya, Bulog membeli hasil panen petani kemudian melalui re-production Rice to Rice, hasilnya dapat menjadi beras premium.

Agar Rice to Rice lebih maksimal dan manfaatnya dirasakan masyarakat, rencananya, setiap gudang penyimpanan beras di wilayah kerjanya memiliki 1 unit mesin produksi Rice to Rice, yang merupakan produk dalam negeri Rice to Rice, yang merupakan produk dalam negeri.

“Ini merupakan pilot project. Kami harap, seluruh gudang di Jabar memiliki mesin Rice to Rice. Target kami, produksi Rice to Rice sebanyak 5 ribu ton per bulan,” tutupnya.  (win)

Related posts