OJK Ingin Kredit 2018 Bertumbuh

(jabartoday.com/net)

JABARTODAY.COM – BANDUNG — Mencatat pertumbuhan menjadi opsi yamg senantiasa diusung para pelaku dunia usaha dan industri, tidak terkecualk industri jasa keuangan. Karenanya, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menginginkan terjadinya pertumbuhan penyaluran pembiayaan.

Ketua Dewan Komisioner OJK, Wimboh Santoso, menyatakan, pihaknya memperkirakan penyaluran kredit mengalami grafik pertumbuhan pada tahun depan. “Prediksi dan proyeksi kami, 2018, kredit bertumbuh sekitar 12 persen,” tandasnya.

Menurutnya, ada beberapa perkembangan situasi yang berpotensi membuat penyaluran kredit meningkat. Antara lain, imbuh dia, penyaluran kredit pada Oktober tahun ini mencatat pertumbuhan lebih baik daripada pencapaian Oktober tahun sebelumnya. Hingga Oktober 2017, kredit bertumbuh 8,18 persen. Sedangkan periode sama tahun lalu, pertumbuhannya 7,8 persen. Melihat perkembangan positif itu, Wimboh optimis bahwa penyaluran kredit dapat menyentuh level 11,8 persen.

Hal lain yang dapat menjadi trigger pertumbuhan kredit tahun depan, jelas Wimboh, berlangsungnya Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 2018 yang berlangsung serentak di berbagai provinsi dan kota-kabupaten. Dia berpandangan, pesta demokrasi 5 tahunan itu dapat mendorong roda perekonomian.

Agar proyeksi penyaluran kredit pada 2018 tercapai, Wimboh menyatakan, pihaknya pun bersiap untuk terus mendorong perbankan pelaksana supaya suku bunga kredit turun. Dasarnya, jelas dia, Seven Days Repo Rate yang menjadi suku bunga acuan Bank Indonesia (BI) sudah turun. Saat ini, berada pada level yang tidak melebihi 6 persen.

Namun, katanya, turunnya suku bunga kredit tidak dapat secara sekaligus, tetapi bertahap. Itu karena, terangmya, selain suku bunga kredit, ada juga suku bunga dana simpanan. Jadi, ucapnya, ada perhitungan dan mekanisme khusus berkenaan dengan penetapan suku bunga kredit.

Sementara itu, data BI menunjukkan, pada September tahun ini, suku bunga kredit masih double digit. Rata-rata, suku bunga kredit perbankan berada pada level 11,6 persen. (win/dtc)

Related posts