BJB Bagikan Deviden Rp 862,9 Miliar

jabartoday.com/erwin adriansyah

JABARTODAY.COM – BANDUNG — Kinerja positif dicatat PT Bank Pembangunan Daerah Jabar-Banten Tbk alias bank bjb selama 2016. Salah satu buktinya, lembaga perbankan BUMD itu sukses mencatat pertumbuhan laba bersih yang positif.

Direktur Utama bank bjb, Ahmad Irfan, mengemukakan, hingga akhir tahun lalu, pihaknya menorehkan pertumbuhan laba bersih sebesar 14,4 persen lebih tinggi daripada realisasi tahun sebelumnya. “Nominalnya, mencapai Rp 1,56 triliun,” tandas Ahmad Irfan pada Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan Tahun Buku 2016 di Hotel Aryaduta, Jalan Sumatera Bandung, Rabu (29/3).

Dilanjutkan, pihaknya, yang pada akhir 2016, bank bjb menerbitkan Medium Term Notes (MTS) atau surat utang jangka menengah.bernilai Rp 1,1 triliun guna mendukung rencana ekspansi bisnis dalam hal penyaluran kredit, mencanangkan penyaluran pembiayaan 12-15 persen lebih tinggi daripada 2016.

Hingga akhir 2016, sebutnya, pihaknya menggelontorkan kredit bernilai total Rp 63,14 triliun atau naik 14,2 persen lebih tinggi daripada realisasi hingga 2015 yang nilainya Rp 56,3 triliun. Menurutnya, pertumbuhan tertinggi terjadi pada kredit konsumer, yaitu 15,7 persen atau menjadi Rp 44,2 triliun. Sedangkan kredit komersial, ujarnya, Rp 10,8 triliun, dan kredit mikro Rp 3,5 triliun. Sementara kredit mortgage, sambungnya, mencapai Rp 4,55.triliun.

Kesuksesan bjb mendongkrak kredit pun, ucap Ahmad Irfan, diikuti keberhasilan pihaknya menekan Non-Performing Loans (NPL) atau kredit bermasalah, yang sebelumnya (2015) sebesar 2,91 persen, menjadi berada pada level 1,69 persen.

Pun dengan Net Interest Margin (NIM) yang pada akhir 2016 menyentuh angka 7,4 persen. Selain itu, sahut dia, pihaknya mencatat Capital Adequated Ratio (CAR) atau rasio kecukupan modal sebesar 18,4 persen. Hal itu, terangnya, membuat jajarannya lebih leluasa untuk berekspansi bisnis.

Berkenaan dengan hasil RUPS Tahunan Tahun Buku 2016, pihaknya bersepakat untuk membagikan deviden kepada para pemegang saham. Besaran pembagiannya, ungkap Ahmad Irfan, sejumlah Rp 862,9 miliar atau 55 persen laba bersih. Sisanya, terang dia, menjadi modal ditahan. (win)

 

Related posts