JABARTODAY.COM – BANDUNG — Kabar yang cukup menggembirakan bagi publik di negara ini, berkenaan dengan perkembangan harga jual beragam komoditi, termasuk produk kebutuhan pokok masyarakat (kepokmas) pasca Idul Fitri 2015. Menurut Menteri Perdagangan (Mendag) Republik Indonesia (RI), Rachmat Gobel, pasca Idul Fitri, tidak terjadi gejolak harga jual kepokmas.
“Kami bersyukur, pasca Idul Fitri tahun ini, tidak terjadi gejolak harga. Kalau pun terjadi kenaikan harga, nilainya masih tergolong wajar karena sesuai dengan naiknya kebutuhan,” tandas Rahmat Gobel, saat meninjau Pasar Gedebage Kota Bandung, Selasa (21/7), yang hangus akibat terjangan si jago merah belum lama ini.
Pihaknya, jelas Rahmat Gobel, memastikan stabilnya harga jual kepokmas karena timnya terus memonitoring perkembangan harga jual kepokmas di setiap daerah. Termasuk, ucap dia, daerah-daerah yang tergolong rentan terjadinya kenaikan harga jual. Monitoring itu, seru dia, juga bergulir pasca Idul Fitri. “Pengawasan itu termasuk jalur distribusinya,” sahut Rahmat Gobel.
Berkomentar tentang operasi pasar (OP) yang digulirkan Bulog pada beberapa komoditi, semisal beras, gula pasir, minyak goreng, dan lainnya, Rahmat Gobel mengapresiasinya. DIutarakan, apa yang dilakukan Bulog memang sebuah hal yang sangat positif “Bulog memang harus seperti itu. Mereka (Bulog) hadir di pasar untuk memotong panjangnya mata rantai distribusi,” kata Rahmat Gobel.
Stabilnya harga jual kepokmas diamini Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Indag) Jabar, Ferry Sofyan Arief. Pria berkaca mata ini menerangkan, secara umum, di Jabar kebutuhan pokok dalam kondisi aman. Harganya pun, tambah Ferry, hingga kini, masih tergolong stabil. (ADR)