Jelang AEC, Sertifikasi Profesi Masih Minim

BNSPJABARTODAY.COM – BANDUNG

Bergulirnya ajang ASEAN Economic Community 2015 tidak hanya persaingan produk yang terjadi. Namun, ketika ajang tersebut berlangsung, kompetisi pun terjadi dalam hal tenaga kerja atau sumber daya manusia.
 
Namun, satu tahun menjelang AEC bergulir, disinyalir, SDM di negara ini belum siap. Indikatornya terlihat pada sertifikasi profesi. Sejauh ini, sertifikasi profesi masih minim. “Sejauh ini, baru sekitar 4 juta orang tenaga kerja yang bersertifikasi profesi. Jumlah itu jauh di bawah daya Badan Pusat Statistik yang mencatat, jumlah angkatan kerja nasional hingga Februari 2014 mencapai 125,3 juta orang,” papar Kepala Badan Nasional Sertifikasi Profesi, Adjat Daradjat, di Telkom Corporate University, belum lama ini.
 
Adjat meneruskan, hingga akhir tahun ini, pihaknya memproyeksikan sertifikasi bagi sebanyak 5 juta orang tenaga kerja. Lima tahun berikutnya atau 2019, cetus dia, jumlah tenaga kerja yang tersertifikasi mencapai 20 juta orang. Karenanya, tegas dia, pihaknya melakukan berbagai upaya untuk percepatan sertifikasi tersebut. Caranya, terang dia, melakukan penambahan lembaga sertifikasi profesi (LSP) pada sekolah menengah kejuruan (SMK) dan industri-industri.
 
Rencananya, sebut dia, pada 2014, pihaknya siap memperbanyak 128 unit LSP. Hingga Desember 2014, imbuh dia, pihaknya menargetkan jumlah LSP menjadi 700-800 unit. “Kami pun mendorong industri-industri mendirikan LSP dan menugaskan mereka menyusun rencana bisnisnya,” pungkas Adjat. (ADR)

Related posts