Terkendala Pembebasan Lahan, Tol Cisumdawu Ditargetkan Beroperasi Awal 2021

Tol Cisumdawu
Tol Cisumdawu (tempo.co)

JABARTODAY.COM, JAKARTA — Proyek pembangunan jalan Jalan Tol Cisumdawu (Cileunyi, Sumedang, Dawuan) terkendala pembebasan lahan. Meski demikian, Tol Cisumdawu diharapkan sudah dapat digunakan di akhir tahun 20120.

Menteri Koordinator bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Panjaitan, menyatakan optimistis ruas jalan tol yang juga akses menuju Bandara Internasional Kertajati itu sudah mulai beroperasi awal 2021.

“Lagi-lagi masalah tanah. Kita sudah sepakat dengan menteri tadi, penyelesaiannya ada di bupati, LMAN, ada di semua,” kata Luhut usai menggelar rapat terkait Jalan Tol Cisumdawu di Jakarta, Senin (6/1/2020).

Menko Luhut mengungkapkan, saat ini baru 70 persen lahan bermasalah baru terselesaikan.

“Sekarang sudah 70 persen, 30 persen yang belum. Tapi bervariasi ya ada yang sudah 77 persen ada juga yang masih berapa persen,” ungkapnya dilansir merdeka.com.

Berita Terkait

Dikemukakan, jika Tol Cisumdawu sudah bisa digunakan, maka waktu tempuh dari Bandung ke Bandara Kertajati bisa satu jam.

Sebelumnya, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi juga mengatakan, proyek Tol Cisumdawu masih terganjal pembebasan lahan. Padahal, peletakan batu pertama sudah dilakukan pada 2012.

“Kendalanya adalah pembebasan lahan,” ujar Budi.

Pemerintah masih menginventarisir lahan-lahan yang perlu dibebaskan. Namun, itu pun tidak bisa dilakukan segera, lantaran seharusnya hari ini dilakukan rapat koordinasi dengan pejabat instansi terkait.

Hal senada dikemukakan Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil. Menurutnya, pembebasan lahan proyek tol ini masih terkendala oleh persoalan kompensasi ke lahan warga di Kecamatan Cileunyi, Kota Bandung, Jawa Barat.

“Kebanyakan (lahan yang bermasalah) di Seksi I, karena melewati rumah penduduk,” katanya.

Konstruksi Tol Cisumdawu Seksi 1 Cileunyi-Rancakalong
Konstruksi Tol Cisumdawu Seksi 1 Cileunyi-Rancakalong (bisnis.com)

Dikatakannya, jalan tol ini akan membantu pengembangan kawasan Bandara Kertajati serta pengembangan kawasan industri Cirebon-Subang-Majalengka (Segitiga Rebana) bagian utara.*

Related posts